Kamis, 16 Juni 2011

Proses Pemasangan Batu Alam dengan Metode Maju Mundur

Mungkin Anda sudah tahu bahwa ada banyak cara dalam memasang batu alam. Nah, dalam artikel kali ini kami akan membahas salah satunya, yaitu pemasangan dengan posisi maju mundur. Bisa jadi metode pemasangan dengan cara ini sudah sering Anda lihat juga, seperti pada gambar berikut ini.
Batu Candi yang dipasang maju mundur.
Tanpa banyak basa-basi lagi, silakan disimak prosesnya :
1. Persiapkan material.
Yang dibutuhkan adalah paku (biasanya paku beton) dan tali untuk acuan atau istilahnya tarik benang, supaya dalam pemasangan batu alamnya nanti hasilnya rapi dan siku. Semen dan pasir sebagai perekat, pelapis/coating untuk menjaga penampilan permukaan batu alam agar tidak berlumut dan kusam. Dan tidak lupa, batu alamnya itu sendiri.
 
Keramik disamping adalah acuannya.
Setelah diberi tanda, baru dipotong sisinya.
Hasilnya batu alam dengan sisi yang siku.
Karena batu alam bukan buatan pabrik maka pada persiapannya harus dibuat siku terlebih dulu sisi-sisinya. Bisa memakai keramik yang siku sebagai acuannya.

2. Persiapkan lokasi kerja. Untuk tembok yang masih baru atau belum diaci, bisa langsung tarik benang dan lanjut ke pemasangan. Tetapi untuk tembok yang sudah jadi dan dicat seperti ini maka temboknya harus dibobok terlebih dahulu atau dirusak/dibuat cacat.

Tembok yang akan dipasang batu alam.
Hal ini supaya adukan semen nanti bisa menempel / menyatu dengan baik dengan lapisan semen sebelumnya. Karena sebenarnya sifat cat dan semen tidak senyawa atau menempel dengan baik.

3. Tarik benang sebagai acuan.
Ambil salah satu sisi yang siku untuk awal pemasangan, jadi batu alam yang utuh mulai dipasang dari sana. Jangan lupa basahi dulu tembok sebelumnya, agar lapisan semennya agak lembab dan lunak sehingga bisa menyatu dengan lapisan semen yang baru.

Paku acuan bagian atas.
Paku acuan bagian bawah.
4. Pemasangan. Untuk pemasangan maju mundur maka pemasangan dimulai dari bawah ke atas. Agar batu alam tidak merosot ke bawah, maka harus diberi pengganjal.

Awal pemasangan batu alam
Diberi pengganjal
Cara pemasangannya kurang lebih sama dengan cara pasang keramik. Setelah diberi lapisan semen pada bagian belakang, batu alam lalu diletakkan pada posisinya dan diketuk-ketuk dengan palu agar lapisan semennya menyebar dan menjadi padat/mengisi ruang kosong di belakang batu alam tersebut.

Batu alam diberi adukan semen pasir
Disesuaikan tinggi permukaannya, seberapa maju yang diinginkan.
Diketuk-ketuk dengan palu agar sesuai tinggi permukaannya
Bersihkan sisa semen yang keluar
Agar cepat kering, diberi bubuk semen untuk menyerap kadar air pada adukan
Pada proses ini biasanya ada semen yang berlebih dan keluar melalui sisi samping keramik,cukup bersihkan kelebihan semen ini dengan menggunakan kuas dan air. Batu alam lebih rentan daripada keramik karena pori-porinya lebih besar. Maka itulah, harus rajin-rajin dibersihkan agar tidak ada sisa semen yang meninggalkan noda nantinya.

Bersihkan permukaannya dari sisa semen
Jangan lupa bagian sisinya juga

5. Berikan pelapis atau coating.
Setelah selesai dipasang dan jika permukaan batu alam sudah agak kering, bisa langsung dilapisi dengan cairan pelapis atau coating dengan kuas. Jika prosesnya memakan waktu lebih dari 1 hari dan dalam kondisi hujan maka tutupi batu alam yang sudah terpasang tersebut dengan terpal agar air tidak dapat masuk dan membasahi lapisan semen lagi. Jika tidak, hal ini bisa menyebabkan lapisan semen lama mengering dan batu alam bisa lepas dari posisinya. Bisa juga membuat penampilan batu alam menjadi kotor karena adanya semen yang merembes keluar terbawa oleh air. Biasanya pelapisan diberikan sebanyak 3 kali agar lebih bagus hasilnya dan tahan lama.

Demikianlah proses pemasangan untuk batu alam dengan posisi maju mundur. Semoga artikel ini membantu menambah wawasan Anda. Terima kasih karena sudah berkunjung ke blog kami. Salam sukses.

1 komentar:

  1. Ijin copy-paste ya.. untuk web kami yang menjual batu alam harga murah.
    Pasti kami cantumkan sumbernya koq.
    Terimakasih..

    BalasHapus