Minggu, 29 Mei 2011

Salah satu hasil karya kami

 We are upgrading!

Yup, yup.. Proyek kami yang baru-baru ini betul-betul menyenangkan! Jumpin Jack! sekali lagi dipercaya untuk pengerjaan detail kamar mandi, bahkan kali ini kami mendapat kesempatan untuk merancang konsep kamar mandi sang owner dari awal.

Tidak hanya itu, kami pun diberi kepercayaan yang amat besar untuk merancang dan mengerjakan konsep taman di dalam rumah. Wah, rasanya puas sekali bisa bermain-main dengan lahan yang disediakan.
Sebelumnya kami juga sering berkutat dengan kamar mandi dan taman, namun denahnya sudah diberikan sejak awal jadi kami hanya tinggal memberikan konsep mengenai jenis, tekstur, warna dan ukuran penutup lantai dan dinding yang ingin digunakan.

Nah.. kali ini kami sangat beruntung, seluruh konsep mulai dari perancangan denah, letak sanitari dan jenis penutup lantai-dinding, bahkan jenis sanitari yang akan digunakan pun kami yang menentukan. Si owner hanya memberi hint untuk kamar mandi utama, ingin konsepnya seperti kamar mandi hotel, minimalis, cerah dan kelihatan "clean". Dia juga ingin bathtub whirlpool untuk kamar mandinya.  Sipp, kami pun langsung bergerak.

Dan berikut ini adalah hasilnya....
kamar mandi utama dengan bath tub whirpool

meja wastafel dengan kabinet di bagian bawahnya
lantai shower box menggunakan kayu Damar Laut


kaca shower box yang ditempeli dengan keramik mozaik
kamar mandi tamu dengan aksen bunga

close up kamar mandi tamu

 
wastafel kamar mandi tamu dengan cermin custom made
kamar mandi anak dengan aksen keramik coklat ditengah

wastafel di depan kamar mandi anak yang serba oval

gazebo taman belakang diatas kolam ikan

batu Candi dan ukiran batu Paras sebagai latar belakang 

lampu taman sekaligus air mancur di kolam

air terjun sekaligus sirkulasi air kolam

lantai kayu yang bisa digeser agar kaki bisa berendam di kolam

posisi lantai kayu yang sudah tertutup kembali


kaca tempered agar dapat menikmati pemandangan ikan di kolam bawah gazebo, kolam dilengkapi dengan lampu untuk pemandangan pada malam hari

Tonality Warna Pada Keramik dan Granit

Dalam membangun rumah, harga tentunya menjadi sebuah patokan untuk mengatur biaya konstruksi dan kita sering tergoda dengan harga murah dan iming-iming diskon yang ditawarkan toko. Sebelumnya perlu Anda ketahui, bahwa dalam proses konstruksi terkadang banyak hal terjadi diluar rencana; ada keramik yang pecah dalam pengiriman, salah potong atau salah pemasangan, dan salah perhitungan sehingga jumlahnya menjadi kurang dari hitungan semula. 
Nah, menyikapi hal-hal tidak terduga tersebut, ada beberapa hal yang harus jadi pertimbangan Anda ketika melakukan pembelian ulang atau order ulang keramik/granit. Salah satunya ada yang disebut dengan "tonality". Tonality adalah perbedaan tebal tipisnya warna keramik. Kode tonality sendiri terdapat pada sisi luar kardus kemasan, biasanya bersebelahan dengan nama keramik atau kode barang dan standar kualitasnya. 

Bila Anda membeli keramik dan ternyata kurang sehingga Anda harus memesan kembali, jangan lupa untuk membawa contoh keramiknya atau kardusnya karena bila tonality-nya berbeda maka akan terlihat belang setelah dipasang atau disandingkan dengan keramik sebelumnya. 

Contoh kode keramik
Keterangan gambar :
1. Kualitas keramik
    Pada gambar tertulis "P" yang artinya keramik ini merupakan kualitas 2.
2. Nama motif keramik
    Biasanya disitu tertulis nama keramik dan warnanya. 
    Pada gambar tertulis Xenon (nama motifnya) Green (jenis warnanya, yaitu hijau)
3. Kode produksi
    Tiap-tiap pabrik mempunyai cara penulisan kode masing-masing sebagai panduan 
    bila ada komplain atau kesalahan produksi, bisa juga untuk mencari produk yang sama
    bila ada permintaan tambahan dari konsumen.
4. Kode tonality
    Kode tonality pun berbeda-beda cara penulisannya untuk tiap pabrik.
    Biasanya ada kode size-nya juga karena keramik pun ada S, M dan L-nya
    walaupun hanya berbeda nol koma sekian milimeter.


Apa hubungannya tonality dengan budget Anda? Orang bilang, harga tidak pernah bohong, pepatah itu benar adanya. Jadi usahakan Anda tidak tergiur dengan potongan harga, karena biasanya keramik yang ditawarkan dengan harga miring adalah keramik yang sudah tidak diproduksi lagi atau stok lama. Jadi bila ada kekurangan pada saat pemakaian, akan sangat sulit bagi Anda untuk mencari kekurangannya. Dan kalaupun Anda mendapatkannya, mungkin tonality-nya tidak lagi sama.

Sayang 'kan kalau rumah Anda terlihat jelek karena keramiknya belang? Jangan pula berpikiran kalau keramik putih tidak ada tonality-nya. Karena semua warna memiliki tonality masing-masing termasuk yang putih. Keramik beda tonality, bila disandingkan hanya 1 lembar saja mungkin tidak terlihat jelas perbedaannya, tapi setelah terpasang maka hasilnya akan sangat kasat mata. 

kode keramik 2
Keterangan gambar
1. Nama motif keramik
2. Kode produksi dan ukuran keramik
    Disitu tertulis kodenya "LL", berarti ukurannya lebih besar sedikit dari standarnya.
    Nantinya jika harus menyambung atau menambah, cari kode ukuran yang sama juga.
3. Kode Tonality
4. Ukuran asli keramik
    Disitu tertulis 297x297 mm yang artinya keramik ini masuk ke kelompok keramik
    ukuran 300x300 mm tetapi ukuran aslinya seperti tertulis di atas.
    Bila digabungkan dengan keramik produksi pabrik lain (merk lain) belum tentu nat-nya ketemu
    atau bisa membentuk garis lurus. Karena beda pabrik, beda kualitas barangnya.
5. Jumlah isi
    Biasanya tiap kardus keramik berukuran 1 m2, terlepas dari jumlah kepingannya.
    Kecuali untuk ukuran 60x60 cm biasanya 1 kardus lebih dari 1 m2 atau malah kurang dari 1 m2.


Walaupun sama ukuran dan warnanya tetapi beda pabrik hasil produksi barangnya pun akan berbeda baik dari tonality warnanya, permukaannya dan ukurannya. Khusus untuk ukuran, masing-masing pabrik mempunyai standar tersendiri, jadi usahakan agar tidak sembarang mengkombinasikan keramik dari pabrik yang berbeda-beda dalam satu ruangan. Bila ruangannya berbeda, mungkin masih oke karena bisa diberi penyekat/pembatas antar ruangannya dari keramik atau granit juga. 

Pesan dari kami, pada saat Anda sedang membangun atau merenovasi rumah usahakan untuk menyimpan kardus keramik atau granitnya, agar nanti mudah mencari barangnya di toko bila terjadi kekurangan. Lebih baik lagi bila Anda bisa menyimpan cadangan 1-2 dus keramik/granit yang tidak terpakai untuk berjaga-jaga. Seandainya pada saat Anda memindahkan barang, keramik/granitnya pecah tertimpa benda berat, maka Anda masih memiliki cadangan yang dapat dipakai untuk mengganti. Dan tonality-nya pasti sama :)

Minggu, 15 Mei 2011

Cara Memasang Keramik Dinding

Selamat datang!
Kali ini kami ingin mencoba membahas mengenai cara/teknik pemasangan keramik dinding.

Untuk apa ya? Kan yang pasang keramik nantinya tukang, bukan Anda sendiri?

Eits, jangan salah. Dengan membaca artikel ini Anda bisa menambah wawasan Anda soal proses konstruksi, sehingga nantinya Anda bisa menyeleksi mana tukang yang kerjanya bagus dan mana yang tidak. Karena nantinya kan hasil akhirnya menyangkut rumah Anda dan kepuasan Anda sendiri :)

Mari kita mulai…
Ada berbagai macam cara memasang keramik, disini kami mencoba menjabarkan cara yang baik dan benar yang biasa kami lakukan di lapangan :
1. Rendam keramik yang akan dipasang kurang lebih 15-30 menit sebelum digunakan.

Rendam keramik.
Kondisi keramik sesudah direndam
Hal ini dilakukan supaya bagian bawah keramik yang masih berpori dapat menyerap air, sehingga sewaktu diberi adukan semen bisa menempel atau menyatu (Bila tidak diberi air maka air dalam adukan semen akan terserap oleh keramik. Dan adukan semen akan menyusut sehingga menyisakan ruang kosong serta membuat keramik tidak menempel dengan baik. Setelah sekian waktu kemungkinan keramik bisa terlepas dari tempatnya).


2. Tempelkan adukan semen dan pasir  pada dinding yang akan dipasang keramik. Lalu biarkan sebentar, supaya agak mengering. Usahakan agar adukan semen dan pasirnya jangan terlalu encer agar dapat menempel dengan baik pada dinding.

Menempelkan adukan semen pada dinding.
Adukan semen yang kental.
3. Ketika hendak diletakkan pada dinding, beri kembali sedikit air pada bagian belakangnya untuk memastikan bahwa keramik tetap dalam kondisi basah ketika diberi lapisan semen.  

Basahi kembali bagian belakang keramik
4. Berikan adukan semen pada bagian belakang keramik.
Ratakan lapisan semen tersebut. Untuk bagian pinggir keramik jangan diberi semen terlalu tebal, karena ketika keramik ditekan/dipukul untuk meratakan permukaannya, lapisan semen yang di tengah akan lari ke arah pinggir dan mengisi ruang kosong tersebut.

Pelapisan semen pada keramik
Ratakan sampai ke bagian pinggir
Bila pada pinggiran keramik diberi terlalu banyak semen, nantinya keramik akan sulit untuk ditekan/diratakan. Juga akan mengotori permukaan keramik karena semen akan keluar/muncrat kemana-mana dan pada akhirnya jadi pemborosan bahan. 

5. Letakkan keramik pada posisinya lalu tekan/pukul dengan palu karet agar permukaannya sejajar dengan tali atau keramik di sebelahnya.

Ratakan permukaan keramik dengan palu karet.
Paku penahan agar keramik tidak turun posisinya.
Untuk keramik dinding, pemasangan dimulai dari bagian paling atas ke bagian paling bawah. Untuk menahan agar posisi keramik tidak melorot ke bawah, gunakan paku sebagai pengganjal.  


6. Setelah itu berikan spacer atau patokan besar nat keramik.

Spacer untuk nat keramik
 Bisa menggunakan berbagai macam benda yang kira-kira sesuai tebalnya serta sama ukurannya satu dan lainnya. 

7. Lalu tekan/pukul dengan palu karet sehingga keramik menjepit spacer tersebut.

Merapatkan nat keramik bagian atas
Ini dimaksudkan agar besarnya nat keramik sama semua (seragam).  

8. Cek kembali apakah permukaannya sudah rata dengan bagian atas, bawah atau sampingnya.
Cek bagian ujung keramik
Karena dalam proses produksinya kemungkinan terdapat beberapa buah keramik yang kondisinya melengkung, sehingga bagian pojok atas kiri atau kanan sudah rata tetapi bagian bawah kiri atau kanannya bisa jadi menonjol keluar atau malah masuk ke dalam. 

9. Isi bagian samping dan bawah keramik agar tidak ada sisa ruang kosong.

Isi bagian samping keramik.
Bagian dalam yang kosong akan mengakibatkan keramik kurang kuat menghadapi tekanan nantinya. Siapa tahu di bagian tersebut akan dipasang tempat handuk yang perlu dibor atau dipaku. Bila bagian tersebut kosong maka keramik akan mudah pecah. 

10. Jangan lupa untuk membersihkan permukaan keramik.

Bersihkan permukaan keramik.
Pada waktu pemasangan biasanya permukaan keramik akan terkena adukan semen. Pada dasarnya keramik memiliki lapisan glaze yang membuat kotoran dan semen tidak mudah menempel, namun alangkah baiknya jika keramik Anda yang baru ini dibersihkan supaya terlihat bersih dan mengkilap.
11. Biarkan beberapa waktu, agar adukan semen mengering dan keramik diam pada tempatnya ketika paku penahan dicabut.

Keramik yang sudah dicabut paku penahannya.
Bila keramik bergeser setelah dicabut paku penahannya, rapikan kembali keramik pada posisi yang benar dan berikan sedikit semen kering pada bagian bawah, atas atau sampingnya. Hal ini untuk mempercepat adukan semen supaya mengering dan mengeras. 

12. Untuk pemasangan keramik berikutnya prosesnya mengulang kembali dari atas.

Bersihkan bagian samping keramik
Namun sebelum meletakkan keramik, pastikan bagian samping atau bawah keramik yang sebelumnya bersih dari gumpalan atau sisa-sisa semen agar tidak ada yang mengganjal diantara kedua keramik dan besarnya nat bisa disesuaikan atau disamaratakan.

Demikianlah langkah-langkah yang biasa kami lakukan pada saat memasang keramik di proyek kami.  Semoga artikel ini membantu menambah wawasan Anda untuk semakin memahami proses konstruksi. Salam sukses selalu.

Karakteristik keramik dan granite

Apakah Anda termasuk yang bingung membedakan antara granit dan keramik? Granit disini maksudnya bukanlah batu alam melainkan “monoporosa” alias isitilah lain dari “single fired tile”.

Yang termasuk kedalam golongan granit adalah Essenza, Niro Granite, Granito, Garuda, Indo Gress dan yang termasuk kedalam golongan keramik adalah Herkules, Platinum, Mulia, KIA, Milan, White Horse, Roman, Super Milan, Habitat, Asia Tile, Signature. Pada artikel ini kami akan mencoba menjelaskan karakteristik masing-masing granit dan keramik.

Keramik dan granit/monoporosa selintas terlihat serupa tapi sebenarnya tak sama. Keduanya merupakan pelapis lantai dan dinding yang dibuat oleh manusia (artifisial), bukan hasil buatan alam. Terkadang pemilihan pelapis lantai/dinding didasarkan hanya dari merek atau motifnya saja dan bukan dari jenis atau karakteristiknya masing-masing. Memang motif atau desain antara keramik dan granit sangatlah mirip begitupun ukurannya. Akan tetapi ada beberapa hal yang menjadikan mereka berbeda.

Yang pertama, karakteristik dari proses pembuatannya.
Bagian depan keramik ukuran 40x40
Keramik merupakan “body” (badan keramik yang terbuat dari campuran tanah liat, batu, kapur, dll) yang diberi glaze” (pelapis body keramik yang menjadikan permukaannya tidak kasar). Motif keramik dicetak di atas glaze lalu nantinya keramik yang sudah dicetak akan melalui proses pembakaran agar "matang" dan siap dipakai.

Body atau badan keramik yang digunakan akan selalu sama berwarna merah atau putih (tergantung dari bahan dasarnya), akan tetapi desain/motifnya bisa berbeda-beda sesuai dengan pesanan atau kebutuhan. Keramik disebut pula sebagai "double fired tile" karena terjadi 2 kali pembakaran saat pembuatannya, yang pertama setelah body di-press dan masih "telanjang" dan yang kedua setelah body diberi glaze dan desain motif. 

Untuk aksesorisnya (listello dan inserto) biasanya disebut "third firing tile" karena terjadi proses pembakaran lagi pada waktu  keramik itu dibuat. Ssebenarnya terkadang dapat terjadi lebih dari 3 kali pembakaran, karena pembuatannya yang rumit, penggunaan material yang lebih bervariasi dan prosesnya yang memakan lebih banyak waktu maka harga keramik aksesoris biasanya jauh lebih mahal.

Sedangkan granit merupakan body yang sudah diberi pewarna lalu di-press (dicetak), dan langsung dibakar makanya disebut single fired tile atau sekali bakar. Hal ini yang menyebabkan warna body belakang granit sama dengan bagian depannya (bagian motif/desain). Bila motifnya berwarna hitam dan berbintik putih maka body belakangnya pun demikian. Begitupun bila motifnya berwarna merah atau putih.

Granit ukuran 60x60 bagian depan
body belakang granit sama warna dan motifnya dengan bagian depan
Dalam pembuatannya, granit jarang menggunakan desain. Motifnya didapat dari campuran/kombinasi warna saja. Maka itulah kebanyakan dari motif granit biasanya polos atau hanya berupa bintik-bintik, tidak seperti keramik yang lebih bervariasi.

Yang kedua, karakteristik dari fisiknya.

Bagian belakang keramik body merah
Bagian belakang keramik body putih


Seperti sudah disebutkan di atas, biasanya keramik ber-body merah atau putih. Body merah ini berarti tingkat penyerapan airnya lebih besar atau pori-pori pada body tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan keramik body putih. (Karena hal inilah maka pada saat aplikasi, keramik body merah harus direndam terlebih dahulu sebelum dipakai, sedangkan keramik body putih tidak perlu lagi).
Bagian samping body keramik yang masih ada sisa glaze
window frame pada keramik
Pada bagian sisi keramik biasanya terdapat sisa-sisa glaze, dan untuk keramik yang tidak dipotong/uncut biasanya terdapat “window frame” (garis berwarna putih yang tidak tertutup desain sepanjang sisi keramik). Permukaan keramik juga biasanya sedikit bergelombang atau istilah yang biasa kami gunakan adalah “wavy”. Hal ini karena pada saat produksi, proses pemberian glaze yang berupa cairan terkadang tidak menyebar secara merata.

sisi keramik uncut yang agak cembung
Ada keramik yang melalui proses "cutting" (pemotongan) dan "uncut" (tidak dipotong). Keramik cutting biasanya lebih siku dan ukuran satu sama lainnya lebih presisi karena dipotong lagi dengan mesin. Cirinya adalah bagian sisi permukaannya berbentuk siku atau rata. Sementara keramik uncut pada bagian sisi permukaannya terlihat cembung atau melengkung.

Untuk granit, pada bagian sampingnya Anda bisa melihat bahwa desainnya serupa dengan bagian depannya.
sisi samping granit motif dan warnanya sama dengan bagian depannya
pantulan pada permukaan granit yang rata seperti kaca

Permukaan granit biasanya lebih rata dan tidak bergelombang karena dipoles dengan mesin. Kebanyakan granit adalah cutting tile atau sisi-sisinya dipotong agar siku dan presisi ukurannya. Hal inilah yang menyebabkan penampilan granit bisa lebih bagus, dan pada aplikasinya juga bisa rapat satu dan lainnya sehingga nat-nya bisa lebih tipis/kecil.

Yang ketiga, karakteristik dari kekuatannya.

Bila dibandingkan kekuatan terhadap benturan dan gesek antara keramik dan granit maka granit-lah pemenangnya. Sifat granit lebih keras dan hasil press-nya mengalahkan keramik yang bobotnya lebih ringan dan hanya memiliki glaze tipis sehingga setelah sekian lama, motif keramik bisa habis terkikis.

Tetapi keramik lebih tahan terhadap noda dibandingkan dengan granit. Beberapa jenis granit yang permukannya licin/mengkilap justru membuatnya semakin tidak tahan noda, karena pori-pori permukaannya menjadi terbuka karena proses pemolesan. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa body depan dan belakang granit sama desainnya, tetapi bagian depan permukannya yang licin dan mengkilap diperoleh dari hasil polesan mesin.

Nah, setelah mengetahui beberapa hal mengenai karakteristik granit dan keramik, semoga Anda bisa lebih mudah memilih jenis pelapis lantai/dinding mana yang akan Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan. Sekarang Anda pun tahu alasannya mengapa harga mereka berbeda. Selamat memilih.