Minggu, 14 Agustus 2011

Cara Mengganti Keramik Lantai untuk Kamar Mandi


Mungkin ada beberapa dari Anda yang ingin mengganti lantai kamar mandi dengan berbagai macam alasan : bosan dengan motifnya, lantai sudah terlalu kotor dan susah dibersihkan, lantainya licin dan berlumut atau mungkin karena nat keramiknya yang sudah mulai lepas atau hitam karena termakan usia. Karena itulah kami mencoba berbagi artikel tentang cara mengganti keramik lantai kamar mandi sebagai tambahan pengetahuan mengenai langkah kerjanya nanti.

Bila Anda berpikir untuk mengganti hanya lantainya saja dan membiarkan keramik dinding kamar mandi Anda apa adanya, maka ada beberapa rambu yang harus Anda perhatikan sebelum memulai proyek ini :

- Yang utama yaitu, agak sulit mencari lantai yang warna dan motifnya bisa sesuai dengan keramik dinding yang lama. Karena bisa jadi keramik dinding Anda sudah 3-5 tahun lamanya dan sudah tidak diproduksi lagi. Bila ada keramik dinding yang pecah ketika membongkar keramik lantainya maka akan sulit mencari gantinya. Kalaupun ada, maka warna dan tampilannya bisa jadi sedikit berbeda antara yang lama dan baru.

- Yang kedua adalah ukuran dari keramik itu sendiri, usahakan mencari keramik lantai keluaran pabrik yang sama dengan keramik dindingnya (satu merek). Karena masing-masing pabrik memiliki spesifikasi ukuran keramiknya masing-masing, seperti yang sudah kami jelaskan pada artikel kami sebelumnya disini. Belum lagi teknik pemasangan oleh tukang yang sebelumnya, karena jarak nat antar keramik akan berpengaruh pada pertemuan antara nat dinding dan lantainya nanti. Mungkin Anda berpikir perbedaan jarak 1-2 mm tidak ada artinya, tetapi bila dijumlahkan sepanjang dinding maka hasilnya akan berpengaruh pada penampilan akhir keramik lantai dan dindingnya apabila akan dipasang sejajar.

Setelah Anda mengetahui rambu-rambu dan konsekuensinya, mari kita lanjutkan pada bagian teknisnya :

1. Bersihkan kamar mandi dari peralatan mandi (persiapkan area kerja). Termasuk melepaskan kloset dengan cara melepas saluran air ke tangki, kemudian lepaskan tangki air dari kloset dan terakhir kloset itu sendiri.
Melepas tangki air kloset.
Melepas kloset.
Jangan lupa menutup lubang kloset dengan koran yang dibungkus plastik agar puing-puing tidak masuk ke sana dan nantinya menyumbat kloset. Sumbat juga berguna agar bau dari saluran septic tank tidak masuk ke dalam rumah.
Menutup lubang kloset dengan koran dan kantong plastik.

Tampilan lantai sebelum dibongkar
2. Membongkar lantai kamar mandi dimulai dari lubang kloset. Gunakan pahat kecil, bongkar satu per satu dan secara hati-hati, agar keramik dinding tidak ada yang pecah atau lecet terkena pecahan keramik lantai.

Mulai membongkar keramik lama.

Satu demi satu keramik di bongkar.
Nat keramik yang lama pun harus dibersihkan untuk memudahkan pemasangan keramik lantai yang baru.
Bersihkan pula sisa-sisa nat di dinding bagian bawah.
3. Membuang lapisan semen dan pasir keramik yang lama. Hal ini dilakukan supaya tinggi keramik yang baru bisa sama dengan yang sebelumnya sehingga tidak merubah ketinggian dari pintu kamar mandinya. Ini pun dilakukan jika ingin menyesuaikan kembali kemiringan dari lantai kamar mandi tersebut.

Membongkar adukan semen yang lama.
Sebagian semen yang sudah dibuang.
4. Persiapkan lubang pembuangan dan lubang kloset bila ingin disesuaikan kembali.

Pengaturan ulang posisi pembuangan air.
5. Menarik benang acuan sesuai dengan as/titik acuan keramik dinding yang lama. Sesuaikan kemiringan dan arahnya agar air mengalir dengan lancar ke arah lubang pembuangan. Caranya dengan menentukan titik nol yang sama pada posisi pintu kamar mandi dan saluran pembuangan air.

Benang acuan 1
Benang acuan 2
Kemudian perhitungkan posisi ketinggian bagian bawah pintu kamar mandi dan sisi keramik dinding yang terendah di tempat lubang pembuangan air. Lalu tentukan jarak dari titik nol ke keramik lantai pada posisi pintu, misalkan 1,5 cm dan jarak dari titik nol di posisi saluran pembuangan adalah 3,5 cm, jadi terdapat perbedaan ketinggian keramik sebanyak 2 cm.

Pada waktu menentukan perbedaan ketinggian tersebut, perhatikan luas kamar mandi (jarak dari pintu ke lubang pembuangan), dan jenis kamar mandi (kamar mandi basah atau kering). Diusahakan juga jangan terlalu banyak selisihnya karena akan terasa agak aneh ketika Anda menggunakan kamar mandi tersebut (terlalu miring).

Mengecek kemiringan benang dengan keramik.
Setelah dipasang, benang juga harus dicek kembali dengan cara menempelkan selembar keramik seperti pada gambar di atas dan dilihat apakah ada perbedaan jarak benang dan keramik. Bila benang sudah tidak sejajar dengan keramik berarti sudah ada kemiringannya.

6. Mulai memasang keramik, usahakan dimulai dari arah terjauh dari pintu lalu terus menuju ke arah pintu (tergantung kondisi di lapangan). Beri adukan semen, lalu ratakan dan bersihkan bagian sisi keramik yang sudah terpasang.
Memberi adukan semen.

Meratakan adukan semen.

Merapikan bagian sisi keramik.

Adukan siap dipasang keramik.
Meratakan ketinggian keramik dengan diketuk-ketuk menggunakan gagang palu.
Jangan lupa setelah dipasang di atas adukan semen, keramik harus diangkat kembali. Hal ini harus dilakukan untuk mengecek apakah ada bagian yang masih kosong dibawah keramik. Bila ada, maka tambahkan lagi adukan semen di tempat tersebut dan ratakan kembali.

Melepaskan keramik kembali.
Menambahkan adukan semen di tempat yang kurang terisi.
Meratakan kembali adukan semen.
Taburkan semen kering ke atas adukan, fungsinya agar adukan semen cepat mengering/mengeras dan posisi keramik tidak berubah-rubah kembali. Kemudian pasang kembali keramik dan ketuk-ketuk keramik agar padat bagian bawahnya dan sesuai ketinggian dan kemiringannya.

Menaburkan semen kering di atas adukan

Memasang keramik kembali

7. Setiap selesai memasang keramik, cek kembali ketinggian permukaannya dan kemiringannya dengan menggunakan waterpass.

Memeriksa kemiringan permukaan keramik dengan waterpass.
Posisi waterpass
Keadaan waterpass yang benar.
Jarak nat 1-2mm.
Cek juga jarak nat-nya dan perbedaan ketinggian antar keramik dengan jari tangan. Pastikan juga sisi-sisi keramiknya sudah sejajar dengan mengecek posisi benang dan keramik yang terpasang.

Meraba dengan tangan, memeriksa apakah permukaan keramik sama rata.
Posisi benang dan keramik.
Posisi benang di sudut keramik.
8. Untuk bagian keramik lantai yang harus dipotong, jangan lupa diukur dulu. Apalagi kalau ternyata tembok lamanya tidak siku, sehingga ada kemiringan beberapa sentimeter atau milimeter.

Mengukur keramik potongan.
Menggambar pola untuk potongan keramik.
9. Potong keramik lantai sesuai dengan ukuran yang diperlukan. Bisa dengan menggunakan gurinda tangan atau lebih baik lagi dengan alat potong keramik dan sedikit air agar tidak terlalu berdebu. Usahakan pada saat memotong, tangan tidak bergetar/goyang sehingga sisi keramik tidak gumpil dan potongannya rapi.
Memotong keramik.
Hasil potongan keramik yang masih kasar
Setelah dipotong, ratakan kembali hasil potongan dengan menggunakan gurinda tangan dan sedikit amplas agar hasil potongannya tidak terlalu tajam dan melukai tangan.

Potongan keramik yang sudah diperhalus.
Tunggulah sampai lapisan semen dibawah keramik bener-benar kering dan mengeras, sehingga tidak berubah lagi posisinya. Sementara, jangan menginjak bagian ujung-ujungnya. Bila harus, injaklah pada bagian tengah keramik atau menggunakan papan/kayu sebagai pijakan.

10. Setelah lantai terpasang semua, aplikasikan nat yang warnanya sesuai dengan warna keramik. Bila tidak ada yang sesuai, Anda bisa mencampur antara beberapa warna dan semen putih.

Keramik telah terpasang dan siap diberi nat.
Jangan lupa membersihkan sela antar keramik dengan paku atau kayu sebelum mulai mengaplikasikan nat agar hasilnya maksimal. Jika ada gumpalan semen yang mengganjal di tempat tersebut, nat yang diaplikasikan akan terlalu tipis sehingga dalam beberapa waktu nat akan gampang terkikis dan warna semen aslinya akan muncul.

Pada waktu memberikan nat, jangan dibiarkan sampai mengering di atas keramik. Ketika masih agak basah harus segera dilap/dibersihkan supaya tidak melekat di atas keramik dan menjadikan keramiknya terlihat jelek dan bernoda.

Demikianlah dengan sepuluh langkah di atas, semoga renovasi Anda bisa memuaskan dan kamar mandi Anda terlihat baru kembali. Salam sukses selalu dari kami.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Memasang Keramik Lantai Kamar Mandi dengan Posisi Diagonal

Halo, Salam jumpa lagi.

Kali ini kami ingin membagikan pengetahuan mengenai cara pasang keramik lantai kamar mandi dengan posisi diagonal. Trik ini biasanya kami lakukan jika ukuran keramik lantai tidak sesuai dengan dindingnya, sehingga nat dinding dan nat lantainya tidak bisa sejajar/bertemu. Cara pemasangan seperti ini juga bisa untuk variasi agar tidak kelihatan monoton. 

Pada kasus kami kemarin, sang klien ingin motif keramik lantai yang agak kasar supaya tidak licin tapi warnanya harus disesuaikan dengan keramik dindingnya yang lama. Kami menemukan keramik lantai yang sesuai dengan kriteria yang diberikan, tapi ukurannya 33x33 cm sedangkan keramik dindingnya berukuran 20x25 dipasang dengan posisi vertikal. Dan inilah solusi dari kami, silakan simak langkah-langkah kerjanya :
1. Carilah 2 tembok yang siku untuk menarik benang acuan awal. 
Contoh tembok yang tidak siku.
Bagaimana cara mengetahui tembok tersebut siku atau tidak? Caranya mudah sekali, cukup dengan menempelkan selembar keramik di sudut tembok seperti pada gambar di atas. Bila ada jarak antara keduanya, itu artinya tembok tidak siku.
Tali acuan yang posisinya harus sejajar dan siku.
Close up posisi benang acuan untuk ketinggian keramik.
Bila tidak ada tembok yang benar-benar siku maka benang harus tetap siku. Dan perbedaan jaraknya bisa dibagi dua agar hasilnya tidak terlalu mencolok. Atau bisa juga dibuang ke sudut yang akan tertutupi oleh barang besar seperti kloset, bathtub, bak mandi agar tidak terlalu kelihatan. Dalam kasus kali ini, karena mengganti keramik lantainya saja jadi harus mengikuti as/acuan dinding sebagai permulaan menarik benang.

2. Ukurlah bagian tengah keramik dengan posisi diagonal sebagai acuan pemasangan. 

Paku untuk benang acuan pasang keramik.
 
Benang di garis tengah keramik.
Ambil garis tengah keramik dengan posisi diagonal seperti pada gambar. Benang ini gunanya agar keramik yang dipasang posisinya sejajar dan tingginya sama. 

3. Pasanglah keramik yang utuh terlebih dahulu.

Memasang keramik.
Untuk awal pemasangan, usahakan memasang keramik yang utuh terlebih dulu. Karena posisi pembuangan air letaknya tidak bisa dipindah, maka mau tidak mau kami harus memotong keramik acuan kami. 

4. Kemudian pasang keramik yang dipotong untuk bagian sisi temboknya.

Pasang keramik potongan rapat ke dinding.
Setelah keramik utuh terpasang 1-2 buah, potong dan pasang keramik yang menempel di dinding. Caranya, langsung dibagi 2 secara diagonal dan dipasang. Gunanya agar bila ada kesalahan posisi dalam pemasangan (dalam hal ini miring atau kurang sejajar) maka bisa langsung ketahuan dan langsung diperbaiki. 

5. Agar posisi keramik yang dipasang bisa rata, maka diperlukan satu benang acuan lagi dengan posisi yang miring atau sejajar dengan sisi keramik. 

Paku untuk benang acuan agar sisi keramik yang miring rata/sejajar.
Posisi benang dalam pemasangan keramik diagonal.
Setiap memasang baris baru keramik, benang ini juga dipindah. Memang untuk pemasangan dengan cara diagonal lebih sulit dengan cara biasa/sejajar dan butuh acuan lebih banyak agar hasilnya maksimal. 

6. Jangan lupa selalu cek ketinggian keramik setiap habis dipasang.

1-sendok semen, 2-meteran, 3-palu, 4-benang, 5-semen kering, 6-paku beton 12cm, 7-waterpass
Dengan waterpass, kita bisa mengetahui tinggi dari masing-masing keramik yang terpasang dengan yang sebelumnya. Karena ini lantai kamar mandi, maka harus dibuat agak miring ke arah lubang pembuangan agar air tidak menggenang bila kamar mandi itu digunakan atau dibersihkan.


Dan hasil akhirnya adalah seperti ini,

Foto dengan blitz.
Foto tanpa blitz.
Untuk pemasangan dengan cara diagonal, usahakan melebihkan jumlah keramik yang dipakai untuk spare/cadangan karena cara ini lebih sulit dan bila ada salah potong atau memang ukurannya tanggung, maka keramik sisa atau buangannya yang tidak terpakai akan banyak

Demikianlah langkah-langkah memasang keramik dengan posisi diagonal, semoga memperluas pengetahuan Anda mengenai keramik Terima kasih dan salam sukses selalu.