Tampilkan postingan dengan label rumah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rumah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 25 Juli 2013

Renovasi rumah bertahap (Tahap 1)

Tahun lalu kami mendapatkan pekerjaan merenovasi sebuah rumah untuk keluarga mungil berjumlah 4 orang. Sepasang suami istri yang berbahagia dengan seorang anak balita dan bayi yang baru lahir. Permintaannya sederhana, meluaskan kamar utama, menambah sebuah kamar tidur dan kamar mandi serta mengecor dak untuk persiapan meluaskan bangunan menjadi 2 lantai nantinya. Berikut adalah gambar denah awal dan denah akhirnya beserta dengan ukurannya.
denah awal
denah awal

denah akhir
denah akhir

Pengerjaannya sendiri memakan waktu hampir 6 bulan, dari mulai bongkar sampai selesai finishing. Semestinya bisa selesai lebih cepat dari itu, karena terpotong libur Lebaran. Dan inilah hasilnya sesudah rumah siap kembali ditempati.
tampak depan
tampak depan rumah setelah dicat ulang

dak beton garasi
dak beton garasi yang sudah rapi kembali

tangga dari batu teplek dan konblok berlubang untuk halaman depan
tangga dari batu teplek
dan konblok berlubang untuk halaman depan

ruang tamu dan ruang keluarga sebelum disekat
ruang tamu dan ruang keluarga sebelum disekat

ruang tamu dan keluarga arah keluar
ruang tamu dan keluarga arah keluar

ruang makan arah kamar mandi
ruang makan arah kamar mandi


dapur dan tangga menuju jemuran
dapur dan tangga menuju jemuran

meja dapur dengan aksen mosaik
meja dapur dengan aksen mosaik

tangga dengan ruang penyimpanan sebelah kanannya
tangga dengan ruang penyimpanan sebelah kanannya

pintu menuju dak atas
pintu menuju dak atas

dapur dari arah atas tangga
dapur dari arah atas tangga

bagian atas dapur yang menjadi void dan ventilasi
bagian atas dapur yang menjadi void dan ventilasi

keramik lantai kamar mandi
keramik lantai kamar mandi

keramik dinding kamar mandi
keramik dinding kamar mandi

kamar tidur tamu
kamar tidur tamu

kamar tidur utama arah depan
kamar tidur utama arah depan

kamar tidur utama arah belakang
kamar tidur utama arah belakang

Nantikan lanjutannya setelah rumah direnovasi kembali untuk area lantai 2-nya...

Senin, 25 April 2011

4 Jenis Material Fasade Rumah

Fasade atau penampang rumah adalah bagian pertama yang terlihat dari luar, baik oleh mereka yang hanya sekedar lewat di depan rumah ataupun oleh tamu yang datang berkunjung.

Fasade memainkan peranan penting sebagai kesan pertama yang ingin ditampilkan oleh si pemilik rumah tentang kepribadian atau cita rasa/selera mereka.  Seperti halnya kata-kata pembuka pada saat perkenalan, fasade dapat menggambarkan sifat si pemilik rumah, atau menceritakan kira-kira bagaimana tampilan di bagian dalam rumah. 

Pemilihan material untuk menghias fasade jumlahnya beragam, bisa dari cat, keramik, granit, kayu dan batu alam.  Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dan kali ini kami akan membahas mengenai karakteristik masing-masing material menurut sudut pandang kami.

 
Fasade dengan cat tembok
Yang pertama adalah cat tembok, kelebihannya adalah kemudahan dalam aplikasi bila dibandingkan dengan material lainnya. Dari segi perawatan, cat tembok juga memiliki keunggulan karena sekarang banyak sekali jenis cat tembok yang mengandung sedikit minyak, sehingga mudah dibersihkan apabila terkena kotoran dan noda.

Jenisnya pun sangat variatif untuk cat eksterior, seperti cat anti bocor yang sudah mengandung warna, cat yang dapat menjaga panas matahari agar tidak masuk ke dalam rumah, cat dengan colourguard sehingga warnanya tidak cepat pudar.  Bila Anda bosan dengan warna rumah Anda, Anda tinggal menggantinya dengan warna yang baru.

Kekurangan dari cat adalah masa pakainya lebih rendah dibanding material lainnya, bila kualitas pengerjaannya rendah maka cat menjadi mudah mengelupas atau malah warnanya pudar dan terlihat belang.
  
Fasade dengan keramik
Kedua adalah keramik dan granit, kelebihannya adalah daya tahannya yang cukup kuat terhadap gesekan, sinar matahari dan cuaca. Perawatannya mudah dan tahan terhadap kotoran. Sekarang ini banyak sekali motif keramik dan granit yang dibuat menyerupai batu alam, dengan berbagai macam ukuran sehingga memudahkan para desainer atau arsitek dalam mengeksplorasi ide mereka.

Kekurangannya adalah sebaik apapun motif dan tekturnya tetap tidak bisa persis menyerupai batu alam atau kayu, dikarenakan oleh "window frame" (pinggiran sisi keramik berwarna putih yang tidak tercetak motif/tidak tercetak warna) pada sebagian motif.  Belum lagi ketebalannya yang mengurangi variasi metode pemasangan (tidak bisa di pasang maju mundur seperti pada batu alam). Pengerjaan yang kurang baik pun akan berpengaruh ke penampilan, misalnya nat keramik (jarak antar keramik/granit) yang tidak rapi alias besar kecil atau bahkan permukaan yang timbul tenggelam/tidak rata. Bila bosan dengan tampilannya, proses menggantinya lebih sulit bila dibandingkan dengan material cat. 

Fasade dengan kayu
Material ketiga adalah kayu, kelebihannya adalah gaya natural yang ditampilkan, bobotnya yang ringan, serta bisa diwarnai sesuai dengan tema rumah tersebut. Masing-masing jenis kayu memiliki karakteristik dan teksturnya tersendiri, jadi bisa disesuaikan dengan tema rumah Anda atau alokasi dana Anda. 

Kekurangannya, ada beberapa jenis kayu yang tahan terhadap cuaca tetapi mahal harganya. Ada juga yang selalu basah atau mengeluarkan getah, belum lagi mereka tidak tahan rayap. Perawatannya agak sulit karena warna atau lapisan pelindungnya harus selalu diperbaharui setiap 6-12 bulan sekali.

Fasade dengan batu alam & ukiran
Material terakhir adalah batu alam, kelebihannya ada banyak jenis batu dan warna yang bisa diaplikasikan. Tampilannya kokoh tetapi natural, penempatannya bisa dibuat sekreatif mungkin.  Banyak batu yang bisa dibuat ukiran sehingga penampilannya semakin menarik, seperti ukiran untuk di dinding maupun sebagai lampion/lampu taman.

Kekurangannya adalah dalam segi perawatan dan pemasangannya. Untuk beberapa jenis batu alam bila terkena semen atau noda akan sulit untuk dibersihkan (harus menggunakan sikat atau sikat kawat). Setiap 6-12 bulan sekali harus selalu diberi lapisan pelindung agar warnanya tetap terjaga dan permukaannya tidak berlumut.  Pemasangannya pun harus baik agar tidak sewaktu-waktu terlepas dari tembok atau lantai.

Pada akhirnya semua material yang telah dibahas di atas memiliki keunggulan masing-masing. Tergantung kepada si pemilik rumah untuk menghias fasade rumah mereka sesuai dengan kepribadian dan selera mereka, terlebih lagi mungkin disesuaikan dengan alokasi dana mereka. Semua material itu pun dapat dipadupadankan dalam pengaplikasiannya tergantung kepada kreatifitas desainer, arsitek atau pemilik rumah itu sendiri.

Sekarang setelah Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan dari material yang ada, mungkin akan lebih mudah untuk memutuskan material mana yang akan dipakai untuk menghias fasade rumah Anda. Jangan lupa alokasi dana untuk sisi perawatan juga merupakan aspek yang penting. Tentunya Anda tidak mau setelah 1-2 tahun fasade rumah Anda terlihat kotor dan tidak terawat kan?

Selasa, 24 November 2009

Kamar mandi mungil? Bukan masalah

Harga tanah yang semakin mahal menuntut kreatifitas konsumen dalam membangun rumah tinggal. Seringkali dalam proses perancangan rumah tinggal, kamar mandi menjadi area yang “dikorbankan” agar ruangan lainnya bisa lebih maksimal. Namun hal ini bisa disiasati.

Sebagai contoh, gambar berikut ini adalah sebuah kamar mandi yang berukuran 2 x 2,5m dan si pemilik rumah menginginkan berbagai jenis sanitari di dalamnya (bathtub, kloset dan wastafel). Berikut adalah sketsa ruangan tampak atas.


Bagaimana caranya agar ruangan tersebut tidak terlihat sempit dengan ukuran bathtub yang cukup besar dalam kamar mandi tersebut?

Cara pertama, pakailah keramik/granit berwarna cerah, karena warna cerah akan membuat ruangan terasa lebih luas, hal ini merupakan efek psikologis dasar.

Cara psikologis yang kedua adalah gunakan keramik / granit berukuran besar agar ruangan tidak terasa sempit (kebalikannya untuk ruangan yang besar, gunakan keramik / granit dengan ukuran yang kecil). Penggunaan keramik / granit berukuran besar dimaksudkan untuk mengurangi garis nat, sehingga kamar mandi yang mungil tidak terlihat bergaris-garis.

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah aksen atau area fokus pada kamar mandi, istilah kerennya center of attention.

Usahakan untuk menempatkan aksen pada bagian yang terlihat pertama kali ketika membuka pintu kamar mandi atau pada bagian yang sering terlihat ketika kita sedang melakukan aktifitas di dalam kamar mandi tersebut, seperti misalnya wastafel atau bathtub. Jangan memberi terlalu banyak aksen pada kamar mandi mungil Anda karena akan membuat ruangan terasa overload.

Kembali untuk denah kamar mandi di atas, salah satu solusi yang kami terapkan adalah dengan menggunakan warna keramik yang lebih gelap untuk mempertegas fungsi ruangan. Pilihlah warna yang senada dengan sanitari yang akan digunakan agar hasilnya terlihat serasi.




Aksen dapat diaplikasikan di area bathtub. Untuk kamar mandi ini, kami membuat aksen dengan menempatkan mosaik di tengah-tengah keramik. Pada kamar mandi ini terlihat penggunaan keramik ukuran besar. Gunakan keramik yang rectified atau empat sisinya dipotong dari pabrik, sehingga tidak ada window frame atau bevel. Keramik rectified akan sangat membantu mengurangi jarak nat, sehingga jarak antar keramik dapat dibuat setipis mungkin dan ruangan akan terlihat bersih dan luas.




Aksen juga dapat kembali diterapkan di bagian wastafel, dengan mosaik yang sama namun dengan cara pemasangan yang berbeda. Untuk kasus ini, kami meletakkan aksen dengan metode vertikal dan ramping agar ruangan terlihat tinggi, karena ruangan tersebut tidak terlalu lebar.

Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan mensiasati ketinggian ruangan, untuk kamar mandi berukuran kecil ada baiknya jika plafon dibuat agak tinggi sehingga terlihat lebih luas dan tidak pengap.



Bagaimana bila plafon kamar mandinya tidak bisa dibuat lebih tinggi? Maka keramik/granitnya yang ditinggikan, caranya?

Gunakan keramik/granit dengan ukuran persegi panjang dan pasang dengan posisi vertikal agar dinding Anda terlihat tinggi. Jangan dipasang mendatar atau horisontal karena itu akan membuat kamar mandi Anda terlihat semakin kecil dan sempit.

Tentunya pencahayaan pun akan berpengaruh pada efek ruangan tersebut, bila lampunya redup maka ruangan pun akan terkesan suram dan sempit. Jadi usahakan agar kamar mandi mungil diberi ventilasi yang cukup atau pencahayaan yang terang.

Poin tambahan, pada saat merencanakan sanitari yang akan digunakan, bacalah spesifikasi produk yang akan dipakai dan ukurannya. Sesuaikan dengan bentuk kamar mandi agar Anda nyaman beraktivitas didalamnya.

Nah, sekarang kamar mandi mungil Anda pun bisa menjadi istimewa.